Kaitan Syukur dengan Tauhid

0
828

Syaikh Muhammad ibn ‘Abdul-Wahhab mengatakan dalam mukadimah Al Qawa’id Al Arba’,

“Aku memohon kepada Allah yang Maha Mulia, Rabb pemilik ‘arsy yang agung, semoga Dia senantiasa menolongmu dalam kehidupan dunia dan akhirat. Semoga Dia menjadikanmu senantiasa diberkahi di manapun engkau berada dan menjadikanmu bersyukur apabila diberi karunia, bersabar apabila mendapat coba, dan memohon ampun apabila terjatuh dalam dosa, karena sesungguhnya ketiga hal itulah lambang kebahagiaan.”

Syaikh Shalih Alusy-Syaikh mengatakan,

“Syukur memiliki kaitan erat dengan tauhid. Tatkala sang imam (Syaikh Muhammad ibn ‘Abdul-Wahhab) rahimahullah menyebutkan do’a untuk kita supaya bersyukur atas karunia, bersabar atas musibah, dan istighfar ketika berbuat dosa, seolah-olah beliau sedang mengarahkan pandangan matanya kepada kondisi yang dialami kaum yang bertauhid. Beliau berbicara dengan mereka tentang suatu kewajiban yang harus senantiasa mereka tunaikan. Sebab seorang yang telah bertauhid mendapatkan karunia yang sangat besar, tidak ada lagi nikmat lain yang menandinginya. Nikmat itu adalah keberadaannya di atas ajaran Islam yang lurus. Nikmat itulah yang membuatnya bisa tegak di atas prinsip tauhid yang murni. Tauhid itulah yang menjadi sebab Allah menjanjikan kebahagiaan di dunia dan di akhirat bagi orang-orang yang merealisasikannya.”

(Syarh Qawa’id al-Arba’)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here