Pentingnya Mempelajari Bahasa Arab

0
2028

PENTINGNYA MEMPELAJARI BAHASA ARAB

Sebagaimana yang telah menjadi keyakinan dalam diri kita bahwa jalan yang memberi kita jaminan keselamatan dan kenikmatan Islam adalah satu dan tidak berbilang-bilang.

Jalan tersebut yaitu mengilmui dan mengamalkan ajaran al-Kitab dan as-Sunnah sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan dipahami oleh para sahabatnya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

“Aku tinggalkan sesuatu bersama kalian, jika kamu berpegang teguh padanya, kalian tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu Kitabullah dan Sunnahku”.

(HR. Imam Malik dalam al-Muwaththa’ [2/899], dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani dalam Misykatul Mashabih No. 186)

Dan Allah ta‘ala telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa al-Qur’an karena bahasa Arab adalah bahasa terbaik yang pernah ada. Hal ini sebagaimana firman Allah ta‘ala (yang artinya),

“Sesungguhnya Kami telah jadikan al-Qur’an dalam bahasa Arab supaya kalian memikirkannya”.

(QS. Yusuf [12]: 2)

Ibnu Katsir -rahimahullah- berkata ketika menjelaskan ayat di atas,

“Karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, paling jelas, paling luas, dan paling banyak pengungkapan makna yang dapat menenangkan jiwa.

Oleh karena itu, kitab yang paling mulia ini (yaitu al-Qur’an, pen.) diturunkan dengan bahasa yang paling mulia (yaitu bahasa Arab, pen.)”.

(lihat Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim [4/365])

Oleh karena itu tidak perlu diragukan lagi, memang sudah seharusnya bagi seorang muslim untuk mencintai bahasa Arab dan berusaha menguasainya. Hal ini ditegaskan oleh firman Allah ta‘ala (yang artinya),

“Dan sesungguhnya al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Pencipta Semesta Alam, dia dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas”.

(QS. Asy-Syu‘ara [26]: 192-195)

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di -rahimahullah- berkata ketika menjelaskan ayat di atas,

“Bahasa Arab adalah bahasa yang paling mulia. Bahasa Rasul yang diutus kepada mereka dan menyampaikan dakwahnya dalam bahasa itu pula. Bahasa yang jelas dan gamblang. Dan renungkanlah bagaimana berkumpulnya keutamaan-keutamaan yang baik ini.

al-Qur’an adalah kitab yang paling mulia, diturunkan melalui malaikat yang paling utama, diturunkan kepada manusia yang paling utama pula, dimasukkan ke dalam bagian tubuh yang paling utama, yaitu hati, untuk disampaikan kepada umat yang paling utama, dengan bahasa yang paling utama dan paling fasih yaitu bahasa Arab yang jelas”.

(lihat Taisir al-Karim ar-Rahman, Hal. 598)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah -rahimahullah- berkata,

“Sesungguhnya ketika Allah menurunkan kitab-Nya dan menjadikan Rasul-Nya sebagai penyampai risalah (al-Kitab) dan al-Hikmah (as-Sunnah) serta menjadikan generasi awal agama ini berkomunikasi dengan bahasa Arab.

Maka tidak ada jalan lain dalam memahami dan mengetahui ajaran Islam kecuali dengan bahasa Arab. Oleh karena itu, memahami bahasa Arab merupakan bagian dari agama.

Keterbiasaan berkomunikasi dengan bahasa Arab mempermudah kaum muslimin memahami agama Allah ta‘ala dan menegakkan syiar-syiar agama ini, serta memudahkan dalam mencontoh generasi awal dari kaum Muhajirin dan Anshar dalam keseluruhan perkara mereka”.

(lihat Iqtidha’ Shiratil Mustaqim, Hal. 162)

Beliau -rahimahullah- juga berkata,

“Dan sesungguhnya bahasa Arab itu sendiri bagian dari agama. Hukum mempelajarinya adalah wajib, karena memahami al-Qur’an dan as-Sunnah itu wajib, dan keduanya tidaklah bisa dipahami kecuali dengan memahami bahasa Arab.

Hal ini sesuai dengan kaidah di dalam ilmu ushul fiqh: sebuah kewajiban yang tidak akan sempurna (pelaksanaannya) kecuali dengan melakukan sesuatu (yang lain), maka sesuatu yang lain tersebut hukumnya juga menjadi wajib. Namun di sana ada bagian dari bahasa Arab yang wajib ‘ain dan ada yang wajib kifayah”.

(lihat Iqtidha’ Shiratil Mustaqim, Hal. 207)

Imam asy-Syafi‘i -rahimahullah- mengatakan,

“Maka wajib atas setiap muslim untuk mempelajari bahasa Arab sekuat kemampuannya. Sehingga dia bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah ta‘ala dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, dan dengannya dia bisa membaca kitabullah …”.

(lihat ar-Risalah [1/48])

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa Arab adalah bahasa agama Islam dan bahasa al-Qur’an. Kita tidak akan bisa memahami al-Qur’an dan as-Sunnah dengan pemahaman yang benar dan selamat (dari penyelewengan) kecuali dengan bekal bahasa Arab.

Menyepelekan dan menggampangkan bahasa Arab akan mengakibatkan lemah dalam memahami agama serta jahil (bodoh) terhadap berbagai permasalahan agama.

www.muslim.or.id
______________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan tulisan ini, bagikan kembali di sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.

📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
WhatsApp : 0896-3833-9444
______________________
 Silakan disebarluaskan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here