Ilmu Agama Tanpa Khlaq Mulia Adalah Sia-Sia

1
2768

ILMU AGAMA TANPA AKHLAK MULIA ADALAH SIA-SIA

“Perhatikan adab dan akhlakmu, wahai penuntut ilmu!”.

Sebuah nasihat yang sangat bagus bagi kaum muslimin khususnya bagi para penuntut ilmu agama. Ilmu agama yang mulia ini hendaknya selalu digandengkan dengan akhlak yang mulia.

Terlebih para da‘i yang akan menyeru kepada kebaikan dan menjadi sorotan oleh masyarakat akan kegiatan keseharian dan muamalahnya.

Nasihat tersebut dari seorang ulama yaitu Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin -rahimahullah-, beliau berkata,

طالب العلم : إذا لم يتحل بالأخلاق الفاضلة فإن طلبه للعلم لا فائدة فيه

“Seorang penuntut ilmu, jika tidak menghiasi diri dengan akhlak yang mulia, maka tidak ada faidah menuntut ilmunya”.

(lihat Syarhul Hilyah Thalabul Ilmi, Hal. 7)

Memang demikian contoh dari para ulama sejak dahulu, mereka sangat memperhatikan adab dan akhlak. Jangan sampai justru dakwah rusak karena pelaku dakwah itu sendiri yang kurang adab dan akhlaknya. Ulama dahulu benar-benar mempelajari adab dan akhlak bahkan melebihi perhatian terhadap ilmu.

Abdullah bin Mubarak -rahimahullah- berkata,

طلبت الأدب ثلاثين سنة وطلبت العلم عشرين سنة كانوا يطلبون الأدب ثم العلم

“Saya mempelajari adab selama tiga puluh tahun dan saya mempelajari ilmu (agama) selama dua puluh tahun, dan adalah mereka (para ulama salaf) memulai pelajaran mereka dengan mempelajari adab terlebih dahulu kemudian baru ilmu”.

(lihat Ghayatun Nihayah fi Thabaqatil Qurra [I/466], Cet. Pertama, Maktabah Ibnu Taimiyah, Maktabah Syamilah)

Hendaknya kaum muslimin terutama para penuntut ilmu dan da‘i sangat memperhatikan hal ini. Jika setiap orang atau sebuah organisasi, kita permisalkan.

Mereka punya target dan tujuan tertentu, maka tujuan Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- diutus adalah untuk memperbaiki dan menyempurnakan akhlak manusia. Kita berupaya untuk mewujudkan hal ini.

Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلاَقِ

“Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.

(HR. al-Hakim, dinilai shahih oleh adz-Dzahabi dan al-Albani)

Beliau memerintahkan kita agar bergaul dan bermuamalah dengan manusia berhiaskan akhlak yang mulia.

Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

“Bergaulah dengan manusia dengan akhlak mulia”.

(HR. at-Tirmidzi, beliau menilai hasan shahih)

Beliau adalah suri teladan bagi kaum muslimin dan beliau pun sudah mencontohkan kepada kita akhlak beliau yang sangat mulia dalam berbagai kisah sirah beliau. Allah memuji akhlak beliau dalam al-Qur’an.

Allah ta‘ala berfirman,

وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Sesungguhnya Engkau (wahai Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur”.

(QS. al-Qalam [68]: 4)

Demikian juga pujian dari istri beliau, perlu diketahui bahwa komentar dan testimoni istri pada suami adalah salah satu bentuk perwujudan akhlak sebenarnya seseorang.

‘A’isyah berkata mengenai akhlak Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-,

كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ

“Akhlak beliau adalah al-Qur’an”.

(HR. Muslim No. 746, Abu Daud No. 1342, dan Ahmad [6/54])

Seperti apa akhlak mulia itu?

Definisi akhlak mulia cukup sederhanya, sebagaimana ulama menerangkan,

بَذْلُ النَّدَى وَكَفُّ الْأَذَى وَاحْتِمَالُ الْأَذَى

“Akhlak mulia adalah;

[1] Berbuat baik kepada orang lain,

[2] Menghindari sesuatu yang menyakitinya, dan

[3] Menahan diri ketika disakiti”.

(lihat Madarijus Salikin [II/318-319])

Mari kita wujudkan akhlak yang mulia, mempelajari bagaimana akhlak mulia dalam Islam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Balasan akhlak mulia sangat besar yaitu masuk surga dan merupakan sebab terbanyak orang masuk surga.

Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ اَلْجَنَّةَ تَقْوى اَللَّهِ وَحُسْنُ اَلْخُلُقِ

“Yang paling banyak memasukkan ke surga adalah taqwa kepada Allah dan akhlak yang mulia”.

(HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan al-Hakim. Syaikh al-Albani menilai hasan)

www.muslim.or.id
______________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan tulisan ini, bagikan kembali di sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.

📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
WhatsApp : 0896-3833-9444
______________________
 Silakan disebarluaska

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here